Chapter Bab 119
Bab 119 Jangan Mengganggunya
Menghadapi pertanyaan Kayla, pengawal itu bahkan tidak berkedip dan tetap terlihat dingin seperti sebelumnya. “Berdasarkan perintah yang kami terima, kami diminta untuk melindungi Anda.”
Melindungi?
Kayla tidak percaya Theo sebaik itu!
“Aku nggak butuh dilindungi oleh siapa pun. Pulanglah ke rumah kalian masing–masing, jangan berdiri di depan rumahku.”
Sembari berbicara, dia melihat ada tetangga yang membuka pintu untuk mengecek situasi.
Namun, pengawal itu tetap berdiri tegak dan nada bicaranya seperti robot yang tidak memiliki emosi. Pak Theo bilang kalau Anda tidak menginginkan kami, dia bisa datang sendiri.”
Kayla tercengang.
Mendengar ucapan ini, nafsu makannya langsung hilang!
Dia membanting pintu dengan kuat. Terdengar suara “buk” dan dinding rumah pun bergetar.
Kayla mengeluarkan ponselnya dari tas untuk menelepon Theo. Begitu Theo menjawab, dia langsung melampiaskan semua amarahnya.
“Theo, suruh orangmu pergi!”
“Mereka berada di sana untuk melindungimu.” Sepertinya Theo baru saja bangun, suaranya masih
terdengar serak.
Kayla menggertakkan giginya. “Nggak usah.”
“Berita pagi ini sudah masuk pencarian populer, banyak orang yang mengenalimu. Takutnya ada orang yang berniat jahat padamu, tempat tinggalmu nggak aman.”
Mendengar Theo mengatakan hal ini, amarah Kayla makin membara. “Saat kamu menyebarkan foto kita keluar dari hotel kepada wartawan, kamu nggak sebaik ini.”
Begitu foto beredar, dia langsung tidak bisa keluar rumah. Meskipun begitu, dia tetap harus bersembunyi dari para penagih utang. Saat itu, jangankan pengawal, bahkan tidak ada media yang membelanya.
Theo terdiam selama beberapa menit. Ketika dia berbicara, suaranya yang serak berubah menjadi sangat suram. “Siapa yang memberitahumu?“
Kayla meninggikan suaranya sambil berkata dengan sinis, “Tentu saja kekasihmu.”
Theo membantu Raline menyingkirkan semua skandal yang ditonton oleh banyak orang semalam. apalagi kalau bukan kekasihnya.
6 BONUS
#15
Kalau berita Raline menghadiri acara pelelangan dengan kartu undangan Theo tersebar, dia akan dihujat habis–habisan oleh warganet, bahkan disebut sebagai wanita simpanani
Terdengar suara tawa dingin dari sambungan telepon.
Setelah sekian lama, Theo pun berkata, “Soal pengawal nggak bisa dibicarakan, kecuali kamu ingin aku pindah ke sana untuk melindungimu secara langsung.”
Kayla marah hingga kebingungan. “Theo, bisakah kamu bersikap seperti pria dan berhenti menggangguku seperti ini? Jelas–jelas kamu bisa menurunkan semua berita semalam, tapi malah menyebarkan pernikahan kita, apa kamu gila? Aku nggak perlu dilindungi, sekalipun mati, aku juga nggak membutuhkan bantuanmu untuk mengubur jasadkul”
Kayla menarik napas beberapa kali untuk menenangkan diri. Kepalanya mulai pusing karena kekurangan oksigen. “Aku mau pergi makan dengan orang, cepat singkirkan orangmu.”
“Mereka nggak akan menghentikanmu.”
Mereka memang tidak akan menghentikannya, tetapi mereka akan mengikutinya. Ketika membayangkan ada dua orang yang tampak seperti prajurit bermuka datar berdiri di sampingnya ketika sedang makan, bagaimana mungkin dia bisa tenang?
“Theo.” Kayla memaksakan diri untuk tenang. “Apa kamu cemburu? Kamu melakukan ini agar aku nggak
pergi makan dengan Nathan, ‘kan?”
“Kalau kamu mau berpikir seperti itu… apa boleh buat.”
Jelas–jelas ini bukan cemburu, melainkan ingin mempersulitnya untuk membalas dendam.
Dia
mengakhiri telepon dengan marah dan melemparkan ponselnya ke karpet, seolah–olah sedang
melampiaskan amarah!
Tak lama kemudian, Bella datang dengan membawa koper yang diubah menjadi tas kosmetik. Dia
melihat ke luar sambil mengganti sepatu. “Ada apa dengan dua robot di depan pintu rumahmu?”
Kayla merosot ke sola dengan lemas. “Ulah si psikopat Theo itu.”
Bella tertegun.
Dia merasa Theo pasti mempunyal niat tertentu pada Kayla. Bagaimanapun, Theo tidak terlihat seperti pria yang kekanak–kanakan. Dia hanya pernah berurusan beberapa kali dengan Theo dan mereka jarang berkomunikasi.
Bella membuka kopernya sambil berkata, “Kapan kakakku itu bilang mau menjemputmu?”
Kayla memiringkan kepalanya dan kebetulan melihat Bella meletakkan banyak toples di atas meja. Dia
bahkan melihat krim pembesar payudara yang terletak di antara toples–toples itu. “Kenapa ucapanmu
+15 BONUS
terdengar aneh sekali?”
Seperti sedang bertanya kapan pengantin pria akan datang menjemput pengantin wanita!
“Aku menanyakan ini agar kita bisa mengatur waktu.”
Kayla mencegat tangan Bella yang hendak menyeka wajahnya. “Biar kulakukan sendiri. Simpanlah tumpukan alat penghilang bulu dada dan pantatmu itu.”
*Semua ini adalah benda bagus….” Bella melirik dada Kayla, lalu berkata, “Lupakan saja, kamu juga nggak memerlukannya.”
Sia–sia kalau dilapis pakaian.
Melihat Kayla merias wajah dengan ligat, Bella pun bertanya dengan penasaran, “Apa kamu benar–benar nggak punya perasaan pada Theo lagi?”
Kayla yang sedang mengoleskan krim tabir surya pun tertegun. “Entahlah, tapi aku nggak pernah goyah sejak mengajukan cerah. Nggak semua pasangan bercerai karena nggak punya perasaan lagi. melainkan seperti mainan yang dibuang. Bukan karena nggak suka, hanya saja merasa kotor.”
Bella mengangguk setuju, dia juga berpikir demikian.
Ketika Nathan datang menjemput Kayla, dia berpakaian lebih tertutup dari Kayla yang sedang populer di internet. Dia mengenakan topi, masker, kacamata hitam dan syal. Satu–satunya bagian kulit yang masih terlihat adalah sepasang tangannya yang dimasukkan ke dalam saku baju.
Melihat penampilannya, Bella pun tercengang. “Kamu datang menjemput Kayla pergi makan atau menjemputnya pergi syuting film?”
“Hari ini Kayla pasti menutupi diri juga. Aku berpakaian seperti ini agar sama dengannya.” Karena wajahnya tidak terlihat, Bella hanya bisa menebak ekspresi Nathan melalui nada bicaranya.
Nathan mengangkat dagunya. “Ada apa dengan dua orang di belakang?”
Kayla mengerutkan keningnya. “Apakah semalam Theo sangat brutal?”
Bukan hanya brutal, tetapi juga memukuli Nathan habis–habisan. Semalam dia tidak merasa sangat parah, tetapi saat berkaca tadi pagi, wajahnya merah dan bengkak. Beberapa bagian yang terluka pun terasa sakit, seperti kepala sapi yang disembelih dan digantung untuk dikeringkan.
Pantas saja semalam pria licik itu terus memukul wajahnya.
Namun, dia adalah pria, dia tidak mungkin menunjukkan kelemahannya di depan wanita yang dia sukai. Aku baik–baik saja. Sepertinya dia iri karena aku lebih ganteng darinya dan sengaja… ah….”
Sebelum dia selesai berbicara, Kayla sudah memukul perutnya
menendang perut Nathan.
Semalam Kayla melihat Theo
Pukulan Kayla tidak kuat, tetapi Nathan tidak sempat mengantisipasi pukulan mendadak ini. Dia
+15 BONUS +15 BQ
langsung merintih kesakitan.
Kayla memutar bola matanya dengan kesal, “Ini yang kamu maksud baik–baik saja? Sudah pergi ke
dokter belum?”
Cedera di perut dapat menyebabkan luka dalam!