Antara Dendam dan Penyesalan by Jus Alpukat

Chatper 397



Bab 397
Meskipun Agatha merasa enggan, dia tidak punya pilihan yang lebih baik selain mengatakan yang
sebenarnya.
Wajah Selena seketika langsung berubah setelah selesal mendengarkan cerita itu.
*Jadi, meskipun kamu sudah lama tahu kalau sumsum tulangmu cocok dengan ibu, kamu cuma diam saja? Kamu benar–benar
ingin membiarkan keadaan ibu terus memburuk di rumah sakit sampai akhir hayatnya? Meskipun kamu nggak tahu identitasnya,
apa kamu nggak punya perasaan? Kamu sudah merampas kasih sayang ibu yang seharusnya menjadi milikku selama
bertahun–tahun! Apa lagi yang
membuatmu merasa nggak puas?”
Semakin Selena memikirkannya, semakin dia merasa marah. Saat ini, emosinya hampir meledak.
Bagaimana mungkin ada orang yang begitu kejam dan tidak berperasaan sepertinya di dunia ini?
“Bahkan seekor anjing pun seharusnya sudah akrab dengan tuannya sekarang!”
Agatha menangis tersedu–sedu, hampir tidak bisa berbicara. “Aku tahu semua ini salahku, tapi sekarang bukan waktunya untuk
membicarakan hal–hal semacam ini. Kalau kamu benar–benar ingin menyelamatkanku, carilah cara untuk membawaku keluar
dari sini. Aku harus segera mendonorkan sumsum tulang belakangku pada ibu sebelum semuanya terlambat.”
Selena menahan keinginannya untuk menampar wanita yang sedang terbaring lemah di hadapannya. Dia menarik napas
dalam–dalam beberapa kali, mencoba menenangkan dirinya sendiri.

“Tenang saja, aku pasti akan mengeluarkanmu dari sini. Aku melakukannya bukan demi kamu, tapi demi ibuku. Tapi bukan
sekarang, aku tadi masuk ke sini secara diam–diam.”
Agatha melanjutkan perkataannya, “Tolong selamatkan ayahku. Ibuku, nggak, wanita itu sudah gila. Dia sudah merencanakan
semua ini selama bertahun–tahun cuma untuk membuat ayahku menyesal!”
“Dulu, ayah menikahi wanita itu saat sedang mengalami amnesia. Namun, setelah ingatannya pulih. ibuku tetap merupakan
satu–satunya orang yang ada di hatinya. Karena merasa iri dan dendam, wanita itu menculikku kemari dan membesarkanku,
seolah–olah aku ini adalah anak kandungnya. Sejak aku masih kecil, dia mendoktrinku dengan berbagai pikiran negatif. Itu
sebabnya, setelah dia memalsukan kematiannya, aku masih merasa dendam dan menimpakan semua kesalahan pada ibuku.”
“Aku menganggap ibuku sebagai musuh! Bahkan, aku sudah membuat ibuku sendiri nggak bisa punya anak seumur hidup.
Semua ini karena wanita itu yang terus memanipulasi dan memberikan doktrin yang buruk kepadaku! Dia ingin memanfaatkanku
untuk menyakiti ibuku sendiri, bahkan penyakit leukimia itu juga karena ulahnya. Sekarang, cuma tinggal satu langkah terakhir
yang tersisa.”
“Dia ingin membuat ayahku menyesal karena sudah meninggalkannya. Wanita itu rela menunggu selama bertahun–tahun hanya
untuk melihat ayahku hancur berkeping–keping. Kamu harus
+15 BONUS
menghentikannya, dia nggak akan pernah membiarkan ayahku lolos.”
Agatha berusaha mengangkat tangannya dengan putus asa untuk menarik Selena. “Sekarang, aku tahu kalau aku mungkin
nggak akan bisa selamat. Selena, tolonglah aku.”

Itulah kenapa orang yang dibenci pasti juga punya sisi yang patut untuk dikasihani. Padahal, jelas–jelas Agatha adalah orang
yang paling dibencinya di masa lalu, tetapi hari ini Selena merasa agak tidak berdaya saat menghadapinya.
Nyawa Agatha berkaitan erat dengan Maisha, terlebih lagi dengan Harvest.
Jika Agatha mati, Harvest tidak akan memiliki ibu lagi.
“Aku akan mencari cara untuk menyelamatkanmu, tetapi kamu juga harus berjanji padaku. Apa pun yang terjadi, kamu harus
tetap bertahan hidup!”
Meskipun ingin, Agatha tidak mampu untuk menganggukkan kepalanya. Hanya ada sorot penuh harap di
matanya.
“Aku tahu, aku harus tetap bertahan hidup untuk menyelamatkan ibu. Kamu harus segera menyelamatkanku dan membawaku
pergi dari tempat ini. Obat yang diberikannya kepadaku akan mempercepat kematianku. Waktu ibu sudah nggak banyak lagi,
kamu bisa membantuku sekali ini saja. Sebagai imbalannya, aku akan memberitahumu sebuah rahasia.”
Selena memelototinya dengan tajam. Dia benar–benar tidak habis pikir bagaimana Agatha bisa menjadi sekejam ini.
“Aku tahu, nggak baik kalau berlama–lama di tempat ini. Aku harus cepat–cepat pergi.”
Setelah memeriksa tubuh Agatha secepat kilat, Selena bergegas pergi meninggalkan ruangan tersebut.
Sulit untuk menenangkan hatinya di dalam kegelapan. Sungguh, tidak pernah terpikirkan olehnya jika kenyataannya akan
sekejam ini.
Namun, jika Agatha adalah putri kandung Maisha, lalu siapa orang tuanya?
Apa yang sebenarnya terjadi pada waktu itu? Apa orang tuanya tahu mengenai keberadaan putri mereka?
+15 BONUS


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.