Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi by Sakura

Chapter Bab 141



Bab 141 Aku Tidak Menginginkannya, Kamu pun Tidak Boleh Memilikinya 

Nada bicara ini …. 

Kalau Kayla tidak salah, ini adalah pertama kalinya mereka bertemu. Mereka bahkan tidak mengetahui nama satu sama lain dan tentu saja tidak pernah berkelahi sebelumnya. Namun, wanita ini malah menatapnya dengan tatapan merendahkan, bukankah ini sangat aneh

Meskipun Nathan adalah pria yang ramah dan tidak banyak berinteraksi dengan wanita selama beberapa tahun ini, dia tetap dapat merasakan aura permusuhan yang luar biasa dari nada bicara Alice. 

Tepat ketika dia mengerutkan kening dan hendak mengatakan sesuatu, Kayla mengangkat alis sambil bertanya, “Tahu apa?” 

Awalnya Alice hanya ingin memperingati Kayla secara diam–diam, tetapi karena dia memperburuk situasi, Alice pun tidak sungkan. Apakah Kak Nathan tahu kamu sudah menikah?” 

Kayla terdiam. 

Ups, situasi menjadi kacau. 

Kayla menoleh untuk melihat Nathan yang mengerutkan kening dengan kuat. Dia ingin meminta Nathan menjelaskan hal ini secara pribadi. Meskipun perkataan Alice agak kasar, dia dapat memaklumi sikap 

Alice. 

Kalau temannya berpacaran dengan orang yang sudah menikah, dia akan mengira orang itu sedang membohongi temannya, mungkin sikapnya akan jauh lebih buruk daripada sikap Alice. 

Sikap Nathan terhadap Alice tidak dingin, tetapi juga tidak ramah. Di matanya, Alice hanyalah sahabat adiknya. “Aku tahu, tapi ini adalah masalah kami ….” 

“Kak.” Kelly menatap kakaknya yang tampan dengan kaget. Sejak kecil, kakaknya ini disukai oleh banyak wanita. “Kalau kamu tahu, kamu nggak seharusnya melakukan hal nggak bermoral seperti ini. Ibu akan 

memotong kakimu ….” 

Nathan tidak berdaya menghadapi adiknya sendiri, jadi dia terpaksa mengusir Kelly dengan galak.” Cepat pergi, cerewet sekali.” 

Kayla otomatis terkekeh. Nathan pun meliriknya dengan tidak berdaya dan tertekan. 

Kayla tidak melihat adegan ini, tetapi Alice melihat cara Nathan menatap Kayla. Suatu cahaya kebencian 

pun melintas di matanya. 

Nathan adalah miliknya. Dia sudah menunggu Nathan selama bertahuntahun dan tidak akan membiarkan Nathan jatuh di tangan wanita lain

Dulu, Kelly tidak terlalu takut pada Nathan, tetapi sejak Nathan bergabung dengan kemiliteran, setiap kali ekspresinya berubah muram, Kelly terpaksa menurut. Melihatnya benar–benar marah, Kelly langsung 

+15 BONUS 

menarik Alice pergi

Setelah meninggalkan kafe, dia mengeluh pada Alice, “Kakakku pasti hanya mempermainkan wanita itu. Alice, cepat nyatakan cinta pada kakakku. Aku sudah bertahun–tahun menunggumu menjadi kakak iparku.” 

Alice tersenyum masam. “Nanti saja, aku nggak ingin memberikan tekanan pada Kak Nathan.” 

Hanya gadis polos yang belum pernah jatuh cinta seperti Kelly yang tidak dapat melihat tatapan posesif Nathan. Sekalipun Kayla sudah menikah, Nathan benar–benar menyukainya. 

Di kafe, Kayla mengaduk gula yang belum larut di dalam cangkir sambil berkata, Kalau kamu nggak menyukainya, beri tahu dia. Jangan menyuruhku membohonginya seperti ini, sungguh menyakitkan.” 

Ketika teringat akan momen–momen dirinya yang menyukai Theo dulu, dia menjadi simpati pada Alice. 

“Dia nggak pernah menyatakan cinta padaku, tetapi dia selalu menatapku dengan malu–malu.” Nathan berkata dengan tidak berdaya, “Aku nggak mungkin mengatakan aku nggak menyukainya dan menyuruhnya jangan menyukaiku karena hal ini, bukan?” 

Orang lain tidak berhak ikut campur dalam urusan percintaan seseorang, jadi Kayla pun tidak lanjut membahas hal ini. 

Ketika Kayla sedang minum kopi, seseorang membuka tirai lagi. 

Saat mereka hendak mengangkat kepala, seorang pengawal memerintahkan, “Suruh pelayan tambahkan bangku.” 

Kayla mengabaikan orang yang datang dan langsung menatap kedua pengawal itu. Dia tidak percaya akan kebetulan bertemu dengan Theo di tempat seperti ini. 

Melihat tatapan Kayla, kedua pengawal itu pun memalingkan wajah mereka dengan tertekan. 

Nathan mengangkat alisnya ke arah Theo sambil berkata dengan arogan, “Pak Theo santai sekali, apakah Perusahaan Oliver sudah mau bangkrut?” 

“Bagaimana kalau kita bertaruh? Mari kita lihat apakah Perusahaan Oliver yang bangkrut atau Keluarga Lianto yang menghilang dari Kota Bapura.” 

Saat pelayan datang untuk mengantarkan bangku, matanya dipenuhi dengan rasa penasaran. 

Awalnya tiga pria dan satu wanita duduk di sebuah bilik, lalu dua perempuan muncul. Sekarang, seorang pria muncul. Pertunjukan ini sungguh seru dan disertai dengan banyak kejutan. 

Nathan tersenyum menantang. Dia berdiri sambil berkata dengan pelan, “Apakah Pak Theo ingin menyerangku?” Hanya dia dan Theo yang dapat mendengar ucapan ini. 

Kalau Theo menyerangnya, hubungan Theo dengan Kayla akan menjadi makin buruk. Dia dan Theo sama–sama mengetahui hal ini

214 

Theo duduk sambil berkata dengan nada dingin “Bagaimanapun, Keluarga Lianto terkenal hebat di bidang kemiliteran kenapa Pak Nathan malah terlihat seperti seseorang ahli dalam mengadu domba hubungan rumah tangga orang Kenapa, apakah selingkuhan harus dihormali?” 

Kayla ingin berbicara, tetani Nathan tidak memberinya kesempatan. Nathan berkata dengan tegas, Pak Theo boleh menghinaku, tapi jangan menghina Kayla, Sebelum kalian bercerai, aku nggak akan bertindak kejauhan. Kalau kamu bisa membuatnya berubah pikiran, aku akan mendoakan kalian dan nggak akan mengucapkan kata–kata yang membuatnya tertekan.” 

Tatapannya yang gigih dan tegas merupakan hasil dari menjalani tugas berbahaya selama bertahun- tahun. Tapi kalau kamu gagal begitu kalian bercerai, aku akan langsung membawanya ke Dinas 

Kependudukan.” 

Kayla berkata dengan kesal “Jangan asal ngomong….” 

Sebelum dia selesai berbicara, suatu angin berembus di telinganya. Ketika dia tersadar, Theo sudah 

meraih kerah Nathan, “Kamu berani?” 

Ruang di setiap bilik sangat sempit. Ketika Theo mengulurkan tangan, dia tidak sengaja menabrak Kayla 

hingga Kayla kehilangan keseimbangan dan bergerak ke arah Nathan. 

Namun, sebelum dia menabrak Nathan, Theo sudah meraih lengannya dan menariknya masuk ke dalam 

pelukan. Theo memegangnya sambil berkata, “Sekalipun aku nggak menginginkannya, kamu juga nggak 

akan memilikinya.” 

Ekspresi Nathan tidak berubah ketika Theo meraih kerah bajunya. Namun, mendengar Theo mengucapkan kata–kata ini, dia langsung emosi, “Sialan….‘ 

Dia hendak memukul wajah Theo, tetapi dihentikan oleh Kayla. “Nathan ….” 

Tinju Nathan berhenti di udara. 

Kayla terdiam selama beberapa detik. Ketika dia lanjut berbicara, dia sudah menahan amarahnya. ” 

Jangan membiarkan sampah menyentuh tanganmu.” 

Dia tidak pernah menyesal menyukai Theo, apalagi mereka menikah atas kemauan sendiri. Setelah 

menikah, Theo mengabaikannya dan bersikap dingin padanya karena tidak menyukainya. Dari awal, dia sudah tahu bahwa Theo tidak memiliki perasaan padanya. Tentu saja, tidak adil kalau dia membenci Theo hanya karena Theo tidak menyukainya

Cinta bukanlah sesuatu yang dapat dibeli atau dipaksakan. 

Ketika mengajukan gugatan cerai, Kayla sudah berpikir bahwa kelak Theo mungkin akan membangun keluarga dengan wanita lain. Meskipun dia sedih dan kecewa, dia tetap akan mendoakan Theo. 

Namun, sekarang…. 

Dia merasa dirinya buta karena menyukai pria yang suka merendahkan orang lain. 

+15 BONUS 

Kayla melepaskan diri dari pelukan Theo. Setelah berkata demikian, matanya tidak lagi tertuju pada Theo. Dia berkata pada Nathan, Maaf sudah melibatkanmu.” 


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.