Noir et Blanc

Chapter 1: 00. Prolog



Anak itu terus menangis, memohon pengampunan terhadap sosok dewasa yang tengah memegang kayu ditangannya. Tubuhnya sudah panas menerima beberapa pukulan yang ia dapatkan dari sosok itu. Ia tidak mau berlarian untuk mencari tempat berlindung, karena semakin ia melangkah menjauh, semakin geramlah sosok itu padanya. Gadis kecil itu tidak memiliki perlindungan apapun selain tangannya dan duduk ditikungan tembok, agar pukulan tersebut tidak sampai melukai wajahnya dan punggungnya yang masih belum lama ini sembuh.

"AAAAA!!" pekik gadis itu ketika sebuah...tidak, beberapa pukulan ganas yang ia dapatkan dari sosok itu. Gadis kecil itu berteriak, meminta ampun, tapi kata-kata itu tidak diindahkan oleh sosok yang menjadi ibu kandungnya seumur hidupnya.

"Habis kau,"

"MAMA UDAH MA UDAH! SAKIT MA!!"

Helena terus memukuli anaknya, hingga gadis kecilnya itu sudah tidak berdaya. Ia seakan baru saja sadar dari mimpinya ketika gadis kecilnya sudah tidak lagi meraung. Ia menghentikan pukulannya, matanya menilik gadis itu dan berjongkok untuk menyamakan tingginya pada anak gadisnya. Ketika ia menyadari gadis kecilnya tidak merespon dirinya yang sedang berada dihadapannya, Helena terjungkal ke belakang dan kayu itu lepas dari tangannya. Tangannya bergetar hebat, ketika ia menyadari gadis kecilnya hanya mematung dengan pandangan kosongnya, air matanya masih mengalir deras tanpa ia mengedipkan matanya.

Gadis kecil itu sudah putus asa, seberapa keras dia berteriak, hal itu hanya akan membuat ibunya semakin memukulnya.

"AARRHH!!" teriak Helena, yang mengundang lirikan kosong dari anaknya, Chloe. Helena menangis kencang melihat luka dan lebam

yang ia sendirilahelte

ditubuh gadis kecilnya. la

merangkak, mendekati Chloe melihat-lihat tangan dan kakinya yang masih segar lukanya. Helena mendekatkan dirinya pada Chloe, agar gadis itu bisa melihatnya dengan jelas.

Chloe hanya mematung dengan tatapan kosongnya. Helena memegang wajahnya dengan kedua tangannya, berharap anaknya meresponnya. Namun, itu tidak terjadi, karena gadis itu tetap diam termenung dengan pikiran kosong.

Badannya mulai memanas lagi karena luka-luka yang ia dapatkan dari Helena dan itu juga tidak mengubah apapun darinya.

Isak tangis Helena juga tidak membuat gadis itu menatapnya,

Helena menangis, meraung dengan tangan yang menjambak

vel.net

rambutnya. Sekali lagi ia menyesal telah memukuli anaknya dengan brutal. la mendekap anaknya dengan kuat, meminta maaf sebanyak mungkin. Gadis itu mendengarkannya hanya saja ia sudah terlalu lelah dan kering. Sebanyak apapun ibunya meminta maaf, gadis itu tetap memaafkannya walaupun ia tetap menerima pukulan dari Helena.

Usianya masih 9 tahun, tapi ia mengerti semuanya. Ia mengerti mengapa ibunya memukulnya dan karena itulah dia tidak membenci ibunya sama sekali. Tangis Helena menjadi-jadi ketika Chloe menepuk punggungnya, seakan ingin

menenangkan ibunya, walaupun ia tidak berkata apapun.

Sebanyak apapun Helena memukulnya, ia tetap tidak bisa membenci ibunya, karena tidak selamanya Helena memukul dan memarahinya. Tentu keduanya sangat dekat, hanya saja rasa cinta dan amarah juga dekat untuk mereka.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.