Chapter 23
Bab 23
Dragon Lake.Villa Reva.
Reva diam-diam menatap Reina yang berbaring di tempat tidur. Wajahnya penuh dengan tatapan kasih sayang.
Luka Reina telah sembuh tetapi untuk mengobati penyakitnya masih memerlukan sebuah teratai salju yang berusia seribu tahun.
Reva sementara ini hanya bisa membiarkannya tetap dalam kondisi koma untuk mempertahankan kondisinya saat ini. Setelah menemukan obatnya, Reva baru akan membangunkan Reina. Kenji Shim berdiri di depan Reva dengan hormat. Austin sengaja memintanya datang untuk membantu Reva.
"Tuan Lee, sudah selesai diselidiki." Kenji berkata dengan sungguh-sungguh: "Keluarga Shu telah mengundang beberapa bos - bos yang bergerak di industri medis di kota ini untuk hadir di pelelangan nona ... nona Shu..."
Sebuah cahaya melintas di mata Reva seakan menunjukkan aura membunuh yang kuat dan dia berkata dengan dingin, "Banyakkah orang yang pergi ke sana?"
Kenji: "Ada delapan bos besar dan mereka semua memiliki kekuasaan dalam dunia industri medis. Tetapi tuan Lee hanya perlu memberikan aku satu perintah saja maka aku akan membuat mereka semua tak dapat keluar dari rumah itu!"
"Tidak perlu!" Reva melambaikan tangannya dan berkata dengan dingin, "Mereka semua begitu mendambakan istriku, bagaimana mungkin aku melepaskan mereka dengan mudah?"
"Tuan Lee, apa yang ingin anda lakukan, katakan saja padaku!" Kenji langsung berkata: "Atau, aku akan mengirim seseorang untuk menenggelamkan mereka ke sungai Carson?"
"Itu terlalu murah untuk mereka!" Reva berkata dengan lembut, "Sekarang baru jam setengah sepuluh pagi dan sebelum jam tujuh malam ini aku ingin membuat mereka semua bangkrut, apakah bisa dilakukan?"
"Ini..." Kenji tercengang, permintaan Reva ini tidak mudah.
"Di atas Pil Long Life masih ada lagi pil Life Elixir yang hasilnya sepuluh kali lebih efektif daripada Pil Long Life!" Reva berkata dengan nada dingin, "Jika resep ini diberikan kepadamu ...' Nilai ramuan pil Xiaoguiyuan saja hampir senilai 2 miliar dolar dan nilai ramuan Daguiyuan seharusnya melebihi 10 miliar dolar!
Kenji segera berdiri tegak dan berkata dengan penuh semangat, "Tuan Lee, anda tak perlu khawatir. Jika mereka semua tidak bangkrut sebelum jam 5 sore, aku tak akan datang menemui anda!" "Tidak perlu jam lima!" Reva mengibaskan tangannya: "Aku sudah bilang jam tujuh jadi yah jam tujuh. Aku ingin mereka tahu bahwa mereka bangkrut dikarenakan partisipasi mereka dalam masalah ini!" Kenji: "Jangan khawatir, aku akan melakukannya!"
Pada pukul setengah enam malam keluara Nara Shu telah tiba di vila keluarga Shu.
Xavier secara pribadi pergi untuk memberi mereka ultimatum. Jika malam ini mereka tidak datang maka dia akan memanggil polisi untuk menangkap mereka.
Sebelum memasuki pintu, Alina memperingatkan mereka lagi: "Nanti aku akan menghadap lelaki tua itu dan memberitahunya dengan jelas. Semua ini kelakuan Reva dan itu tidak ada hubungannya dengan kita. Jika mereka ingin menuntut masalah ini maka pergilah mencari Reva!"
Axel mengangguk denga penuh semangat. Nara ingin berbicara tetapi Alina langsung berkata dengan marah: "Diam kau! jika kau berbicara lagi, aku dan ayahmu akan mati didepan matamu!" Nara terdiam tak berdaya dengan air mata yang menggenang di matanya.
Begitu memasuki pintu mereka melihat Tommy dan semua anggota dari Keluarga Shu sedang menunggu mereka.
"Papa..." Axel segera menyapanya: "Dengarkan aku, masalah ini sebenarnya."
"Sudahlah, kau tidak perlu mengatakannya lagi!" Tommy mengibaskan tangannya: "Bagaimanapun juga kita adalah keluarga dan tidak mungkin bagiku untuk membunuh kalian semua!" Mendengar ini Axel dan Alina terlihat sangat gembira: "Terima kasih papa, terima kasih papa!"
"Tetapi karena kita semua adalah keluarga, kau juga harus mempertimbangkan kepentingan keluarga kita!" Tommy melirik Nara: "Nara, nanti ada beberapa bos besar yang akan datang kesini untuk membahas kerja sama dengan kami malam ini. Kau harus menghibur mereka dengan baik malam ini!"
"Aah?" Wajah Axel langsung berubah: "Pa, apa... apa maksudmu?"
"Menurutmu?" Tommy menatap.
"Pa, dia... dia adalah cucumu ..." kata Alina dengan gelisah.
Tommy: "Ya, dia adalah cucuku. Jadi sudah seharusnya dia melakukan sesuatu untuk keluarga Shu! Keluarga kita telah membesarkannya selama bertahun-tahun, bukankah sudah sewajarnya dia melakukan sesuatu untuk membalas budi keluarga kita?"
Alina: "Tapi, kau... kau..."
"Diam!" Tommy kesal: "Singkatnya, jika dia mau menghibur para tamu malam ini maka kalian
semua akan baik-baik saja. Tetapi jika dia sengaja mengacaukannya, huhh, maka kalian semua harus masuk penjara malam ini!"
Axel dan Alina tampak begitu ketakutan dan langsung menundukkan kepalanya. Tidak berani lagi berbicara.
Tommy selalu lebih menghargai anak laki-laki dibanding anak perempuan. Di matanya, cucu perempuan sama sekali tak berguna, hanya menghabiskan uang keluarga saja sedangkan cucu laki-laki adalah andalannya dan di anak emaskan.
Dia tak akan ragu sama sekali untuk mengorbankan cucu perempuan demi kepentingan keluarga.
Nara menangis, "Pa, Ma, apa yang harus aku lakukan ..."
Mata Axel dan Alina memerah, apa yang bisa mereka lakukan sekarang?
"Ini semua karena Reva, dialah yang menyebabkan semua ini!" Hana berkata dengan marah, “Jika bukan karena dia mana mungkin akan terjadi hal seperti ini!"
Alina marah: "Orang bodoh itu hanya bisa membuat masalah untuk keluarga kita saja. Benar benar orang yang tak berguna sama sekali. Dia hanya bisa melarikan diri saja ketika ada masalah. Tak ada tanggung jawabnya sama sekali. Benar-benar bukan seorang pria!"
Axel: "Aku sudah lama menyuruhmu menceraikannya tetapi kau tidak pernah mau mendengarkan, inilah akibatnya jika kau keras kepala!"
Mendengar ocehan orang tua dan adiknya, hati Nara terasa dingin.
Tadi pagi setelah keluar dari rumah, Reva tidak kembali lagi. Dia mengatakan dia tidak akan membiarkan dirinya dianiaya, tetapi mampukah dia melakukannya?
Di saat yang sama ada delapan pria masuk ke villa itu dari luar. Ketika mereka melihat Nara, mata mereka tampak berkilauan seperti bintang dan mereka semua menatap Nara dengan nafsu. Kedelapan orang ini semuanya pernah menjalin hubunga bisnis dengan Keluarga Shu.
Sebenarnya dulu sekali mereka pernah mengajukan permintaan terhadap Nara agar dia mau menemani mereka dan mereka akan memberikan proyek - proyek itu kepadanya sebagai balasannya. Tetapi mereka semua telah ditolak mentah-mentah oleh Nara.
Xavier menčibir: "Kak Nara apakah kau sudah mempertimbangkannya? Kau mau berkorban demi keluargamu atau kau mau orangtuamu masuk penjara?"
Kesya tersenyum dengan sinis dan berkata, "Sebenarnya tak perlu mempertimbangkannya lagi kan? Bukankah ini hanya masalah sepele. Bos-bos ini pasti akan sangat menyayangimu! Malah siapa tahu saja malah kau akan menyukai hal seperti ini!"
"Benar sekali!" Seorang bos yang gendut dan bertelinga besar tersenyum dan berkata, "Nona Shu. jangan khawatir, aku adalah orang yang paling simpatik!"
"Dasar babi gendut, nona Shu bisa jadi tidak mau menemanimu malam ini."
"Huhh, kalau begitu kita harus bertanding sesuai kemampuan kita! Harga tertinggilah yang memenangkannya!"
Delapan orang berteriak dengan kencang seolah-olah Nara adalah sebuah benda yang sedang diperebutkan.
Nara terlihat sangat kesal dan menggertakkan giginya: "Sampai matipun aku tidak akan membiarkan mereka menyentuhku!"
"Huhh, kalau begitu kau coba saja!" Xavier mencibir dan berkata dengan dingin: "Jika kau tidak patuh, maka aku jamin orang tua dan adikmu akan lebih memilih mati daripada hidup menderita!" Nara bergidik didalam hatinya. Kelemahannya adalah orang tua dan keluarganya. Apakah kali ini dia benar-benar harus mengalami penghinaan ini?
Hana menggigil ketakutan dan berkata dengan suara rendah, "Kakak, lebih baik... lebih baik kau terima nasibmu saja. Jika kau mendapatkan banyak proyek untuk keluarga Shu makan kedepannya, keluarga. keluarga kita juga bisa mendapatkan sedikit keuntungannya."
"Apa yang kau katakan!" Alina dengan marah berkata, "Dia adalah adik kandungmu sendiri, kau .
bagaimana kau bisa mengatakan hal seperti itu?”
Wajah Hana langsung berubah pucat: “Aku juga tak ingin, tetapi ... tetapi apa lagi yang bisa kita lakukan?"
Alina juga menangis: "Reva, kau ini seperti sedang mencoba membunuh kami dengan ribuan pisau. Istrimu sendiri saja kau tak mampu melindunginya, pria macam apa kau!"
"Tak perlu sebut bajingan tak berguna itu sekarang!" Axel menggertakkan giginya: "Dia hanyalah bajingan yang berlindung di belakang istrinya. Sekarang ini dia pasti sudah pergi ke suatu tempat untuk bersembunyi. Mana mungkin dia akan muncul?"
"Apakah kalian sudah selesai?" Xavier mendengus dingin: "Semua tamu telah tiba. Kalian masih tidak mau masuk?"
"Nara, jangan bilang aku tidak memperingatkanmu. Jika kau berani mengatakan satu kata penolakan saja maka aku akan langsung membuat keluargamu masuk penjara!"
Nara mengepalkan tangannya, tatapannya dingin dan dia berencana untuk menabrakkan kepalanya disini sampai mati.
Dan di detik yg sama tiba-tiba terdengar suara membosankan dari luar pintu: "Semua tamu sudah hadir di sini? Kalau begitu harus cepat-cepat, jika tidak maka akan ketinggalan untuk menonton pertunjukkan yang bagus ini!"
Pada saat yang sangat mendesak ini Reva masuk dengan perlahan.
Previous Chapter
Next Chapter