Antara Dendam dan Penyesalan by Jus Alpukat

Chapter Bab 658



Bab 658
Selena tidak merasa familier ketika melihat gadis yang memiliki mata yang indah
itu, Jadi seharusnya
bukan orang yang dia kenal.
Namun, raut wajah gadis itu terlihat seperti mengenal dirinya.
“Kamu mengenalku?” tanya Selena dengan Inisiatif.
Ekspresi gadis kembali tenang, dia tersenyum dan berkata, “Bisa dibilang
begitu.”
Dia berdiri. Kemudian, dengan anggun dan percaya diri, dia mengulurkan
tangannya ke arah Selena
sambil berkata, “Halo, namaku Shira Bennett.”
Nama ini.
Mendengar nama itu, Selena langsung bertanya, “Apa kamu anggota Keluarga
Bennett?*
Kartu nama yang diberikan Shane masih tersimpan di tas Selena. Selena tidak
menyangka akan
bertemu dengan anggota Keluarga Bennet lagi dalam waktu sesingkat ini.
“Ya. Kakakku pernah memberi tahu kami bahwa kalau bukan karena kamu, kami
nggak akan pernah bisa
menemukan jasad kakak perempuanku. Aku selalu ingin mengunjungimu, tapi
nggak kusangka kita
bertemu di sini. Kamu lebih cantik daripada yang kulihat di internet.”
Shira tersenyum kecil, Saat dia tersenyum ada dua lesung pipi yang terlihat dan
membuatnya terlihat
semakin manis.
Karena Selena sudah pernah bertanya, Harvey sudah menceritakan secara
singkat kronologi kejadian
tersebut.
“Bukan hal besar, Nona Shira nggak perlu mengungkitnya. Aku masih ada
urusan, jadi permisi dulu.”
Shira tiba-tiba meraih lengan Selena, tetapi menyadari tindakannya ini sedikit
tidak sopan, dia segera
menarik tangannya.
“Maaf ... apa aku boleh minta nomor kontak Nona Selena? Aku hanya sebentar
di kota ini, jadi kuharap
sebelum pergi, aku bisa mengajak kamu untuk makan bersama sebagai
ungkapan terima kasih.”
“Terima kasih atas niat baikmu, tapi aku nggak banyak membantu dalam hal itu.
Aku menghargai niat
baikmu, jadi nggak perlu repot-repot mentraktirku makan.”
Selesai berbicara, Selena mengangguk pamit dan pergi bersama penjual.
+15 BONUS
Kemungkinan firasatnya salah, tetapi dia selalu merasa ada sebuah tatapan
yang selalu mengikutinya.
Ketika dia hendak berbelok, Selena menoleh ke belakang. Namun tidak ada
siapa pun di belakangnya.
Selena menggelengkan kepalanya, merasa mungkin dia sudah salah lihat.
Setelah selesai melakukan pengukuran, dia pergi menemui Ellia. Begitu masuk
ke toko tersebut, dia merasakan suasana yang berbeda.
Ellia duduk di kursi tinggi sambil menyilangkan kakinya. Meskipun tidak
berbicara, dia tetap terlihat
wanita dewasa yang anggun.
Di sampingnya ada seorang wanita lain. Meskipun sudah berumur, tetapi juga
terawat dengan baik. Tubuhnya ramping seperti gadis remaja.
Wanita itu menggunakan riasan wajah yang ringan. Namun jika diperhatikan
dengan saksama, riasan itu sebenarnya penuh dengan detail yang disengaja.
Hal seperti ini tentu hanya wanita yang bisa menyadarinya. Pria sama sekali
tidak akan memperhatikan.
Visit Novelxo.org to read full content.
Wanita itu terlihat seperti putri
baik—baik dan anggun dari kelugrga
kecil, ell dibafdingkan dengan
mh alami Ellia, jujur saja
mereka tidak berada dalam satu
tingkatan. The content is on
Novelxo.org! Read the latest
chapter there!
Wanita itu terlihat sedih dan berkata, “Kak, aku nggak tahu kamu ingin kalung ini.
Maaf, ya. Kalau begitu,
biar aku belikan untukmu.”
“Kak? Hmph...” Ellia meletakkan cangkir kopinya dan melirik wanita itu dengan
pandangan
merendahkan.
Visit Novelxo.org to read full content.
Wanita itu seperti menunggu Ellia
lanjut berbicara. Namun dia tidak
menya ye Eliz ay Inedengius
ringah. nidak berbicara lagi,
seolah—olah di mata Ellia dia adalah
sebuah Jelucon. The content is on
Novelxo.org! Read the latest
chapter there!
Visit Novelxo.org to read full content.

s . —
Wanita itu berkata lagi, “Oh ya, Kak.
Kamu sudah lama sekali nggak
bertemu dengan Kak To m
feel oa nildia fbi atang.
Aku delalu merasa bersalah padamu
karena kejadian itu. Selama
bertahun—tahun ini, aku nggak ada
kesempatan untuk bertemu
denganmu. Sudah seharusnya aku
The content is on Novelxo.org!
Read the latest chapter there!
minta...”
Ellia sama sekali tidak melihat wanita itu. Ketika dia melihat Selena datang, Ellia
segera melambai dan
berseru, “Sini.”
Firasat Selena mengatakan ada yang tidak beres, tetapi dia tetap dengan patuh
menghampiri Ellia dan
bertanya, “Ibu, dia...
*Hanya orang asing, nggak perlu dipikirkan. Sini, coba pakai perhiasan yang Ibu
pilih untukmu.”


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.