Antara Dendam dan Penyesalan by Jus Alpukat

Chapter Bab 621



Bab 621

Dalam waktu istirahat yang singkat, Harvey benar-benar sibuk.

Chandra dan Alex tidak ada, jadi banyak hal yang harus dia tangani sendiri.
Nolan juga sementara dia panggil kemari, dia tidak takut untuk pemungutan
suara pemegang saham yang akan diadakan setengah jam lagi, tetapi dia
merasa bahwa Harvey tidak pantas mendapatkan perlakuan semacam ini.
“Tuan Harvey, selama beberapa tahun terakhir, kamu hanya fokus pada
perusahaan, itu sebabnya Grup Irwin bisa berkembang dengan baik. Orang—
orang ini malah balas budi dengan kejahatan.”

Harvey mengeluarkan sebatang rokok, “Masalah kali ini mungkin bukanlah hal
buruk. Aku sudah lama menyadari ada orang yang bermain—-main di belakang
layar, ini kesempatan bagus untuk mengekspos

mata-mata.”

“Tuan Harvey, kamu berencana membersihkan seluruh keluarga?”

“Aku dan dia, suatu saat pasti akan sampai pada titik ini,” jawab Harvey sambil
mengeluarkan asap putih dari mulutnya, “Aku akan buat dia paham, bagaimana
akhir dari orang yang menginginkan sesuatu yang

bukan miliknya.”

Nolan mengeluarkan ponselnya dan melihat sebentar, “Tuan Harvey, ternyata
kamu nggak salah tebak, setelah kamu pergi, benar saja Vanya menemui
seorang pria.”

“Siapa?”

Nolan memperbesar foto di ponselnya, tampak seorang pria dalam setelan putih
yang elegan, bibir tipisnya menempel di pinggiran cangkir kopi.

Hanya dengan siluet dari samping sudah bisa merasakan temperamen lembut
seorang pria.

Harvey tersenyum dingin, “Ternyata dia. Selama ini dia sering berhubungan
dengan para eksekutif perusahaan, Gedung ini nggak dibangun dalam sehari,
hari ini setengah dari orang-orang yang berdiri di sini termasuk hasil dari
usahanya selama bertahun—tahun.”

“Kebetulan Tuan Harvey akan segera mengambil kesempatan ini untuk
menangkap semuanya. Oh ya, Tuan Harvey, orang yang menyiramkan asam
sulfur akan segera dibebaskan malam ini.”

“Kurung dia, jangan sentuh dia dulu. Dia masih punya kegunaan besar, di mana
Amold?”

“Dia baru turun pesawat dari luar negeri, seharusnya sudah tahu.”

Bab 621

Dalam waktu istirahat yang singkat, Harvey benar-benar sibuk.

Chandra dan Alex tidak ada, jadi banyak hal yang harus dia tangani sendiri.
Nolan juga sementara dia panggil kemari, dia tidak takut untuk pemungutan
suara pemegang saham yang akan diadakan setengah jam lagi, tetapi dia
merasa bahwa Harvey tidak pantas mendapatkan perlakuan semacam ini.
“Tuan Harvey, selama beberapa tahun terakhir, kamu hanya fokus pada
perusahaan, itu sebabnya Grup Irwin bisa berkembang dengan baik. Orang—
orang ini malah balas budi dengan kejahatan.”

Harvey mengeluarkan sebatang rokok, “Masalah kali ini mungkin bukanlah hal
buruk. Aku sudah lama menyadari ada orang yang bermain—-main di belakang
layar, ini kesempatan bagus untuk mengekspos

mata-mata.”

“Tuan Harvey, kamu berencana membersihkan seluruh keluarga?”

“Aku dan dia, suatu saat pasti akan sampai pada titik ini,” jawab Harvey sambil
mengeluarkan asap putih dari mulutnya, “Aku akan buat dia paham, bagaimana
akhir dari orang yang menginginkan sesuatu yang

bukan miliknya.”

Nolan mengeluarkan ponselnya dan melihat sebentar, “Tuan Harvey, ternyata
kamu nggak salah tebak, setelah kamu pergi, benar saja Vanya menemui
seorang pria.”

“Siapa?”

Nolan memperbesar foto di ponselnya, tampak seorang pria dalam setelan putih
yang elegan, bibir tipisnya menempel di pinggiran cangkir kopi.

Hanya dengan siluet dari samping sudah bisa merasakan temperamen lembut
seorang pria.

Harvey tersenyum dingin, “Ternyata dia. Selama ini dia sering berhubungan
dengan para eksekutif perusahaan. Gedung ini nggak dibangun dalam sehari,
hari ini setengah dari orang-orang yang berdiri di

sini termasuk hasil dari usahanya selama bertahun—tahun.”

“Kebetulan Tuan Harvey akan segera mengambil kesempatan ini untuk
menangkap semuanya. Oh ya,

Tuan Harvey, orang yang menyiramkan asam sulfur akan segera dibebaskan
malam ini.”

“Kurung dia, jangan sentuh dia dulu. Dia masih punya kegunaan besar, di mana
Amold?”

“Dia baru turun pesawat dari luar negeri, seharusnya sudah tahu.”

Orang yang memanipulasi opini publik di luar negeri belum ditemukan?”
Notan menggelengkan kepala, “Alamat IP lawan termasuk virtual dan selalu
berubah setiap beberapa detik. Pelakunya seorang hacker terampil,
kemungkinan semua berada di kendalinya.”

Salah. Selain dia, masih ada satu lagil

Harvey dengan tegas berucap “Sasarannya itu aku, yaitu Grup Irwin. Dalang
yang memerintahkan penyerangan dengan menyiramkan asam sulfat dan pisau
adalah satu orang. Target mereka adalah Sell orang ini pasti pelaku kriminal
pembunuh kelompok gangster X.”

Ada terlalu banyak orang dan target yang terlibat dalam hal ini, banyak garis
yang saling berhubungan dan membentuk kekacauan.

Visit Novelxo.org to read full content.

Di antara mereka masih banyak

orang yang diselundupkan untuk
mengelabui orang, bukanlah hal

mudah untuk membongkar intinya.

The content is on Novelxo.org!

Read the latest chapter there!

“Kalau begitu, bahaya mengintai Nyonya kapan saja.”

Visit Novelxo.org to read full content.

« sos .

Saat ini, selain mengumumkan kalau
Seli adalah istriku untuk memenuhi
keinginannya, aku memang mau
menarik keluar orang ini. Selama Sell
muncul, orang ini akan bertindak.

Makin banyak Seli muncul, makin
mudah untuk mengikuti jejaknya.
Sekarang terlihat kalau orang ini
sangat hebat, dia bahkan nggak
menunjukkan sedikit pun petunjuk.
Sekarang dapat dipastikan kalau
orang ini pasti tidak berada di Kota

¢ . »
Arama, melainkan di luar negerl.” The
content is on Novelxo.org! Read
the latest chapter there!
Visit Novelxo.org to read full content.
I . —

Ya, pembunuh itu bara—baru ini
bunuh diri di kantor polisi, sedangkan
orang yang menyiramkan asam
sulfat sama sekali nggak tahu apa

5 re i
yang terjadi.” The content is on
Novelxo.org! Read the latest
chapter there!
“Satu rencana gagal orang ini akan datang lagi. Apa Sell sudah diatur dengan
baik?”
“Tuan Harvey tenang saja, kami sudah mengatur tambahan orang.”
Asisten mengetuk pintu. “Tuan Harvey, semua pemegang saham sudah
berkumpul di ruang rapat,
mereka sedang menunggumu.”
“Ayo.”
Harvey berdiri, lalu menuju ke ruang rapat.
Begitu pintu terbuka, ada seseorang yang menempati tempat duduknya.
Orang ini terlihat agak mirip dengan Harvey, tetapi temperamennya lembut dan
elegan, kelihatannya
tidak terlalu agresif.
7/3
Dia mengangkat pandangannya ke arah Harvey sambil tersenyum menantang.
“Lama nggak jumpa,
Kakak.”


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.