Antara Dendam dan Penyesalan by Jus Alpukat

Chapter Bab 585



Bab 585
+15 BONUS
Meskipun Alex menggaruk kepala sampai berdarah, dia masih tidak bisa
memahami. Bagaimana pohon yang seharusnya tidak masalah itu tiba—tiba
mengganggu Harvey?
Mungkinkah dia menabrak pohon saat berbelanja?
Harvey bukanlah orang yang berpikiran sempit atau sangat memperhitungkan
hal-hal kecil.
Jangankan orang dewasa, anak kecil pun tidak akan berdebat dengan pohon.
Ini benar—benar tidak sesuai dengan kepribadian Harvey.
Dia pernah mendengar tentang membasmi manusia sampai ke akar—akarnya,
tetapi belum pernah
mendengar tentang membasmi pohon sampai ke akar—akarnya.
Chandra Harahap menarik Alex ke samping dan berbisik, “Lakukan saja apa
yang disuruh, kamu nggak
lihat suasana hati Tuan Harvey sedang buruk? Orang lain saja menghindarinya,
kamu malah
menabrakkan diri ke ujung senapan.”
“Memang aneh. Istrinya sudah kembali, dia seharusnya senang. Kenapa dia
malah repot-repot datang di
tengah malam untuk mengurus pohon?”
“Sudah nggak usah banyak omong, lebih baik kita kerja.”
“Baiklah, ayo kita mulai. Aku ingin melihat apakah pohon ini benar-benar
menmiliki keajaiban seperti
dalam cerita—cerita itu.”
Alex mengangkat sekopnya dan mengarahkan ekskavator. “Ayo, ayo. Maju
sedikit lagi.”
Ketika semakin dekat dengan pohon, ekskavator berhenti. Sang sopir berusaha
menyalakan mesinnya.
tetapi tidak berhasil.
“Aduh, aneh banget nih. Ini kan ekskavator baru, sebelumnya juga nggak ada
masalah. Kok bisa—bisanya
rusak pas lagi genting kayak gini?”
“Wah, jangan—-jangan ini benar-benar pohon keramat?”
Alex menjadi pucat pasi karena ketakutan dan buru-buru bersiap untuk datang
melapor.
Ketika mendongak, dia melihat Harvey Irwin berdiri di bawah lampu jalan dengan
gergaiji listrik di
tangannya. Sosoknya yang tinggi tampak memanjang di bawah cahaya lampu.
+15 BONUS
Alex tersentak. Sepertinya mereka akan menyaksikan adegan yang
menegangkan dari film “The Texas
Chainsaw Massacre” di tengah malam seperti ini.
“T-Tuan Harvey. Apa Tuan benar-benar akan melakukannya?”
Harvey dengan wajah tanpa ekspresi, mendekati pohon dengan gergaji listrik di
tangannya.
Dia tidak menghiraukan Alex, melainkan mengangkat kepalanya dan melihat ke
arah pohon besar itu.”
Aku sudah bilang. Kalau kamu punya roh, kamu harus melakukan apa yang
seharusnya dilakukan oleh
pohon roh. Kalau kamu nggak mau ngelindungin aku dan Seli, apa gunanya aku
melihara kamu?”
Alex di belakangnya membelalakkan mata. “Tuan Harvey, Tuan ngomong sama
pohon?”
Harvey menyalakan gergaiji listrik, sehingga mengeluarkan suara melengking
yang menusuk telinga.
“Kalau kamu ngehancurin pernikahanku, aku bakalan ngehancurin akar milikmu.”
Hal itulah yang dia katakan di bawah pohon.
Langit di atas kepala dipenuhi awan yang bergulung—gulung dan hujan di
sekitarnya turun lebih deras.
Alex memegang tangan Chandra dengan gemetar. “Kak, aku nggak tahu Tuan
Harvey gila atau nggak, tapi hari ini serem banget! Memangnya ada banyak
awan hitam pas kita datang tadi?”
Meskipun lampu jalan menerangi alun—alun dari segala arah, awan hitam yang
bergulung membuat
suasana terasa mencekam dan mengerikan.
“Tuan Harvey, gimana kalau nggak usah aja? Ini kan cuma sebatang pohon.”
Suara gergaji mesin meredam suara Alex. Tepat pada saat Harvey mengangkat
gergaji mesinnya, petir menggelegar di atas kepala mereka.
“Ya Tuhan!” Alex berteriak ketakutan.
Biasanya, petir lebih sering menyambar saat hujan badai, dibandingkan dengan
hujan biasa seperti ini.
Visit Novelxo.org to read full content.
Terlebih lagi, sebelumnya tidak ada
tanda—tanda apa pun. Namun,
sekarang terdengar suara guntur
yang menggelegar, di tengah
alun—alun yang kosong pada jam
tiga pagi. Bulu kuduk semua orang
yang The content is on
Novelxo.org! Read the latest
chapter there!
ada di sana berdiri.
Visit Novelxo.org to read full content.
Bahkan Chandra yang tenang
: «
mencoba membujuknya. “Tuan
Harvey, gimana kalau kita berhenti
saja? Ini cukup berbahaya, apalagi
: in
kalau sampai Tuan tersambar petir.
The content is on Novelxo.org!
Read the latest chapter there!
Harvey secara tegas menjawabnya dengan meletakkan gergaiji di batang pohon.
Suara gergaji yang
C +15 BONUS
menusuk telinga menggema di alun—alun untuk waktu yang lama.
Visit Novelxo.org to read full content.
Mata Harvey memerah saat dia
mengertakkan giginya sambil
. «

berbicara, “Karena dewa dan Tuhan
nggak ngelindungin aku, maka aku
akan melawan langit dan menebang
pohon ini. Aku akan melawan segala
sesuatu yang menghalangi, termasuk

. » :
dewa dan juga Tuhan!” The content is
on Novelxo.org! Read the latest
chapter there!
Meskipun dia harus jatuh ke neraka, dia akan bersama Selena selamanya, dan
tidak ada yang bisa menghentikannya.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.