Antara Dendam dan Penyesalan by Jus Alpukat

Chapter Bab 582



Bab 582
Hasilnya benar-benar tidak sesuai dengan harapan Selena. Barang—barang
yang ditinggalkan oleh
ayahnya memang berharga, tetapi tidak memiliki nilai yang terlalu besar.
Sangat berbeda dengan pendapat para pengguna internet, pria ini sama sekali
tidak tertarik dengan
uangnya.
Lalu, apa yang membuat pria itu tertarik dengannya?
Setelah menghabiskan waktu setengah hari di rumah keluarga Bennett, Selena
masih belum bisa
mengingat apa pun.
Sebelum mereka pulang. Bonbon terus mengikutinya, membuat Selena merasa
iba dan ingin membawanya pulang. Namun, saat ingin meminta izin untuk
melakukan hal itu, bibirnya seperti firasatnya berkata bahwa Harvey tidak
menyukai kucing.
“Kenapa?”
Selena menunjuk seekor kucing yang ada di dekat kakinya itu, “Boleh nggak dia
dibawa pulang?”
terkunci.
Bonbon sudah sangat tua dan tidak akan hidup terlalu lama, dia ingin terus
menemaninya sepanjang
waktu.
Harvey menjawab dengan cepat. “Oke, nanti kusuruh orang buat bawa dia
pulang. Nah, sekarang, ayo
lanjutin kencan kita hari ini.”
Selena mencoba mencerna kata—kata pria itu berulang kali. “Hah, kencan?”
Pria itu tersenyum simpul sembari menggenggam tangan Selena, “Kenapa, ada
yang salah? Memangnya orang yang udah nikah nggak boleh kencan? Kencan
kita halusnya resmi, Iho, didukung
sama hukum.”
Setelah memasangkan sabuk pengaman untuk Selena, pria itu kembali ke
posisinya dan mulai
menjalankan mobil.
“Dulu kita juga sering kencan, nggak?”
Harvey menatap ke depan dan fokus menyetir, dia menjawab dengan jujur:
“Nggak, dulu aku sibuk
banget, sering bolak-balik perjalanan dinas, gara—gara itu aku jadi nggak punya
waktu buat kamu. Tapi tenang saja, kedepannya, aku usahain buat luangin
waktuku.”
Ekspresinya tenang, tidak ada tanda—tanda kebohongan sedikit pun.
Sell, aku sudah uus visamu buat ke luar negent. Kalau kamu nggak keberatan,
setelah kerjaanku di sini selesai, akhir bulan ini kita bakal pergi ke Negara X.
Kamu bisa lanjutin sekolahmu di sana, sekalian ketemu sama ibuku
Selena bingung. “Oh, aku belum pernah ketemu sama ibumu?”
Benita pernah menyebutkan bahwa mereka tinggal bersama kakek dan nenek,
tetapi tidak pernah menyebutkan orang tua Harvey.
“Nogak, ibuku punya penyakit mental, jadi beberapa tahun terakhir dia terus
berobat. Dulu, aku nggak pernah minta kamu buat ketemu sama ibuku gara—
gara takut kondisinya memburuk. Tapi sekarang kondisinya sudah stabil,
kayaknya kita bisa mulai bertemu dengannya,”
Mengapa momen menantu bertemu mertua membuat Selena merasa sangat
gelisah?
“Ibumu orangnya kayak gimana?”
“Diai;.”
Harvey terdiam, bahkan dia tidak tahu bagaimana cara menggambarkan ibunya.
Visit Novelxo.org to read full content.
Dari kecil sampai besar, dia Jarang
menghabiskan waktu bersama
ibunya, terutama setelah adik
perempuannya lahir, dia yang harus
merawatnya. Kondisi ibunya sangat
tidak stabil, jika sedang kumat pasti
ibunya mengamuk dan melakukan
kekerasan kepada orang—orang di
rumah. Bukan hanya Lanny saja yang
pernah dipukul, dia juga pernah
terluka saat masih kecil, dan itu tidak
hanya terjadi sekali. The content is
on Novelxo.org! Read the latest
chapter there!
Visit Novelxo.org to read full content.
Ketika masih kecil, dia sayang
sekaligus takut pada ibunya. Dia
memaksakan dirinya sendiri untuk
mandiri dan akhirnya disibukkan oleh
berbagai macam urusan, sehingga
komunikasi dengan ibunya juga
makin jarang. The content is on
Novelxo.org! Read the latest
chapter there!
Bagaimana pun, sejak pertama kali ibunya sakit, wanita itu sama sekali tidak
mengakuinya sebagai anak, bahkan menganggapnya sebagai musuh.
Dia hampir tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu, dan jarang
melihat ibunya dalam keadaan normal.
Oleh karena itu, dia sulit untuk memberikan penilaian.
“Nanti kamu juga tahu sendiri kalau sudah ketemu.”
“Mungkin nggak, kalau ibumu nggak suka sama aku? Hubungan antara mertua
sama menantu biasanya nggak akur, “kan?
+15 BONUS
Visit Novelxo.org to read full content.
Ketika mendengar Selena
berbisik—bisik, Harvey tersenyum
simpul dan menggenggam tangan

. “ %
perempuan itu, “Nggak mungkin,
istriku ini pasti dicintai semua orang,
nggak akan ada yang bisa benci The
content is on Novelxo.org! Read
the latest chapter there!
sama kamu.”
Wajah Selena seketika memerah malu, dia pun melepaskan tangannya, “Oke,
ayo fokus, kamu lagi nyetir, Iho. Ingat, kecelakaan bisa bikin orang tersayang
nangis.”
Harvey tiba-tiba bertanya, “Seli, kamu sedih nggak kalau aku mati?”


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.