Antara Dendam dan Penyesalan by Jus Alpukat

Chapter Bab 549



Bab 549
“Sell, aku nggak akan memihak slapa pun, Ini bukan gaya Poison Bug. Kalau dia
ingin membunuhmu, kemungkinan besar akan cari celah untuk meracunimu dan
nggak pakai cara begini, “kan? Kamu tahu, pemimpin Polson Bug adalah Ema
Freed. Setelah Paman Calvin meninggal, dia bawa Poison Bug untuk
meninggalkan Kota Arama, termasuk Lanny juga. Mereka pergi beberapa bulan
yang lalu.”
Harvey menggenggam tangan Selena dan berkata dengan lembut, “Orang yang
menyewa Blake—X bukan cuma kaya, melainkan sangat berpengalaman. Orang
Ini adalah tipe yang sederhana, terang-terangan,
dan brutal. Seli, coba ingat-ingat lagi, apa kamu pernah menyinggung
seseorang?”
Selena menggelengkan kepala. “Kamu tahu jelas masa laluku, aku berhenti
kuliah karena hamil. Nggak
mungkin aku menyinggung siapa pun atau bos besar yang semudah itu
mengeluarkan uang dua triliun
untuk membunuhku, “kan?”
Harvey mengernyitkan dahi. “Aku curiga semua ini ada hubungannya dengan
keluarga aslimu. Ketika Bibi Maisha terserang leukemia, kalian tes DNA secara
nggak sengaja dan mengetahui bahwa kamu
bukanlah putri mereka. Ada orang yang berniat menghentikan penyelidikanmu,
sehingga dia menyewa
pembunuh bayaran. Usai kamu mati, semua akan berakhir.”
Teori ini adalah satu-satunya kemungkinan.
Selena rasa, keluarga aslinya bukanlah keluarga biasa. Sekarang, dia merasa
punya motivasi lebih
untuk bertahan hidup.
Selena menanggung beban atas nyawa dua anaknya dan Lian. Dia harus
membayar utang ini bagaimanapun caranya!
“Apa Blake—X akan terus mengirim orang untuk membunuhku?”
“Secara nalar, sih, seharusnya nggak mungkin. Kali ini, 100 orang sudah
dikerahkan Blake—X dan sudah
yakin akan berhasil. Mereka sangat meremehkan para pengawal kami yang
bukan pengawal biasa. sehingga perlu menanggung kerugian yang besar. Meski
ada sebagian kecilorang yang kabur, sebagian
besar meninggal di sini. Jangankan tingkat B dan A, orang—orang pada tingkat C
juga sangat berbakat. Mereka akan mengevaluasi kembali tingkat risiko dan
putus asa karena sudah gagal menjalankan misi.”
Harvey juga menambahkan, “Tentu, kalau cara ini nggak berhasil, orang itu tetap
nggak akan menyerah dan pasti akan mencari jalan lain. Dia nggak akan
melakukan apa—apa dalam waktu dekat ini, jadi kamu bisa beristirahat dengan
tenang.”
“Aku mengerti,” jawab Selena singkat.
Tiba-tiba, Selena mengulurkan tangan pada Harvey, membuatnya agak
kebingungan. Lantas, dia menarik Harvey ke atas ranjang.
Selena agak bergeser untuk memberi sedikit ruang untuknya.
“Tidurlah Wah Selena
Harvey selalu tak bisa istirahat karena setalu khawat dengannya, padi Satana n
di sebelahnya.
Selena pun memungsunat tarvey. Setelah merasa Harvey sad terang baru dia
berkata, Harry
udah lelah dengan katadunan seperti in
Sell...”
Aku sudah lelah sembunyi, Pada akhirnya, anak—anak kita tetas nggak bisa
selamat, bahkan sodah merepotkan orang lain. Kalau saja aku nggak jadi
pengecut, ata hasilnya akan terte
Harvey memeluknya dari belakang dan merasakan tubuh Sel yang gemetaran.
Dia diam—diam menangis, tetari enggan ka orang lain melihat sisi lemahnya.
ales
Visit Novelxo.org to read full content.
“ . 5
Aku masih belum bisa melupakan
Lian yang berdiri di depanku dan
berteriak menyuruhku untuk cepat
kabur. Darahnya terciprat ke tubuhku.
Aku juga nggak akan lupa perjuangan
Jonathan yang berusaha
melindungiku walaupun dalam
kondisi sekarat. Dokter Mona yang
jelas—jelas seorang wanita, bahkan
menggendongku sambil memanjat
tebing curam. Aku melihat telapak
tangannya tergores dan daran
5 5 " ;
berlumuran di tebing.” The content is
on Novelxo.org! Read the latest
chapter there!
Visit Novelxo.org to read full content.

Suara Selena terdengar serak, “Aku
paling nggak bisa melupakan
perjuangan anak—anak dalam
perutku. Waktu itu, mereka pasti
sangat ketakutan. Meski aku sudah
berjanji melindungi mereka, berakhir
dengan aku yang nggak bisa berbuat
apa—apa, bahkan sampai
»
menyusahkan banyak orang.” The
content is on Novelxo.org! Read
the latest chapter there!
Visit Novelxo.org to read full content.
Selena membuka telapak tangan, lalu
menatapnya seraya melanjutkan,
« .
Melihat nyawa mereka melayang
tanpa bisa berbuat apa—apa, kamu
tahu nggak? Saat itu, aku selalu
berpikir, kenapa mereka yang harus
mati dan bukan aku saja? Kalau
kematianku bisa mengubah
segalanya, aku bersedia nyawaku
dikorbankan untuk kedamaian
: ”
mereka seumur hidup.” The content
is on Novelxo.org! Read the latest
chapter there!
“Sell, Semua ini bukanlah salahmu. Kamu sudah melakukan yang terbaik.”
“Selama ini, baik Lanny maupun orang lain, aku selalu bersikap pasif, berusaha
bersembunyi dan menghindar, Bahkan, dalam kejadian kali ini juga sama.
Harvey, setelah kondisiku pulih, antarkan aku ke Gunung Api Guntur, pinta
Selena.
Mendengar nama tempat itu, ekspresi Harvey seketika berubah. “Nggak, kenapa
kamu mau ke sana? Seli, dengarkan aku. Cita—cita kamu menjadi dolder dan aku
bisa menyekolahkanmu ”
“Dulu, aku ingin menyelamatkan dunia. Pada akhirnya aku sadar bahkan aku
nggak bisa
menyelamatkan anak-anakku sendiri. Aku nggak keberatan kalau mengotori
kedua tanganku dengan darah semisal hal itu dapat membalaskan dendam
mereka.”


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.