Antara Dendam dan Penyesalan by Jus Alpukat

Chapter Bab 535



Bab 535

Selena tahu betul soal itu, tetapi bagaimana dia bisa tenang setelah mengalami
kejadian seperti tadi?

Dokter Mona menepuk—nepuk punggungnya untuk menenangkan, seraya
berkata lembut. Jangan khawatir, Tuan Arya sudah diamankan. Dia baik-baik
saja, Anda juga. Kita sudah cukup beruntung.

Beruntung?

Dia baru saja kehilangan seorang teman baik.

Mobil melaju kencang, mereka hanya butuh waktu sekitar sepuluh menit untuk
menuruni gunung dan memasuki jalan raya.

Hujan turun deras. Penyeka kaca mobil bergerak cepat, tetapi masih tidak
mampu menyapu bersih tetesan air hujan yang terus berjatuhan.

Kabut tebal menyelimuti gunung, ditambah hujan deras dan angin kencang, sulit
untuk mengemudi dalam keadaan seperti ini.

Jantung semua orang berdegap kencang, bayi dalam kandungan Selena sudah
rewel sejak beberapa

saat lalu.

Selena mengusap perutnya berulang kali untuk menenangkan kedua anaknya,
dia berujar dengan suara serak “Anak-anak, tenanglah, jangan rewel. Ibu di sini,
Ibu akan melindungi kalian.”

Seolah mengerti, bayi dalam kandungan Selena perlahan mulai tenang.

Dokter Mona menghela napas panjang. “Jangan khawatir, Nyonya. Beberapa
menit lagi kita akan turun gunung, nanti kita ... ”

Sebelum selesai dia berbicara, seberkas cahaya lampu yang menyilaukan tiba—
tiba muncul. Sebuah truk

besar melaju kencang dari tikungan.

Sudah tak ada waktu untuk menghindar, tampaknya pihak lawan sudah
merencanakan semuanya dengan matang.

Musuh benar-benar bertekad untuk menangkap Selena dengan cara melakukan
serangan dari segala arah.

Dokter Mona sudah berteriak sambil menggenggam erat tangan Selena,
melindunginya dari segala bentuk benturan.

Suara rem darurat terdengar di jalanan gunung. Apabila terjadi tabrakan, mobil
Jeep ini pasti akan terlempar.

Sekalipun tidak terlempar, bayi dalam kandungan Selena tetap tidak akan bisa
diselamatkan apabila terkena benturan sedikit saja.

+15 BONUS

Bila itu terjadi, nyawa Selena dan anak—anaknya akan terancam!

Akibat mobil Jeep yang melaju kencang dan jalanan yang licin karena hujan,
pengereman mendadak menyebabkan setir kehilangan kendali dan mobil keluar
dari pagar pembatas jalan.

Kemungkinan paling buruk terlah terjadil

Di bawah tebing terbentang lautan lepas. Jika mobil jatuh ke laut, mereka semua
akan tewas!

Badan Selena sudah miring ke depan, bahkan sampai detik Ini pun Dokter Mona
masih bersikukuh

melindunginya.

Dokter Mona menggunakan tubuhnya sendiri untuk melindungi Selena, berusaha
sekuat tenaga untuk melindungi perut Selena dari berbagai benturan.

“Brak!” Mobil itu akhirnya terjun ke laut.

Untungnya, para pengawal telah mendapatkan pelatihan profesional. Saat mobil
melayang, pengawal dengan sigap membuka pintu mobil.

Apabila mobil sudah jatuh ke dalam air, maka pintunya tidak akan bisa dibuka
akibat tekanan yang

besar.

Pengawal itu menggenggam erat pegangan pintu mobil dengan kedua
tangannya untuk mencegah dirinya jatuh ke laut.

Ketika mobil mulai tenggelam, dia segera berenang ke kursi belakang untuk
membawa Selena keluar.

Dokter Mona sendiri sudah sangat mahir berenang. Sebagai seorang dokter
militer, dia tetap tenang saat mengikuti mereka keluar.

Hanya satu tangan Selena yang bisa bergerak, pengawal meminta dia untuk
memeluk lehernya.

Visit Novelxo.org to read full content.

Selena tidak bodoh, dia tidak boleh

panik saat ini. Oleh karena itu, dia
berusaha tetap tenang agar tidak
menambah masalah. The content is

on Novelxo.org! Read the latest
chapter there!

Selama tidak bergerak dengan sembrono dan merilekskan tubuhnya, dia tidak
akan tenggelam.

Visit Novelxo.org to read full content.

Setelah menahan napas selama tiga
puluh detik, Selena akhirnya berhasil
dibawa keluar ke permukaan laut

oleh pengawal. The content is on
Novelxo.org! Read the latest

chapter there!

Seketika itu juga, dia langsung mengambil napas banyak-banyak.

“Nyonya, tunggu sebentar. Paling nggak kita akan sampai daratan tiga menit
lagi.”

“Baiklah.”

Visit Novelxo.org to read full content.

Perut Selena mulai terasa sakit.
Sejujurnya, dia sangat panik saat ini,
tetapi dia tahu tidak ada cara lain lagi
sekarang, mau tak mau dia harus

tetap tenang. The content is on
Novelxo.org! Read the latest

chapter there!

Dia hanya perlu bertahan selama tiga menit.

Ketika rasa sakit di perutnya makin tajam, dia memilih menggigit bibirnya untuk
menahan sakit.

“Nyonya, kenapa?”

“A-—air ketubanku sepertinya pecahl”


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.