Antara Dendam dan Penyesalan by Jus Alpukat

Chapter Bab 526



Bab 526
Setelah pindah ke tempat yang lebih aman dan memastikan Selena tidak akan
bisa mendengar ini. Harvey pun bersuara, “Ada masalah sama kandungannya?”
Dia mengeluarkan sebatang rokok, tetapi tak menyulutnya. Ekspresinya tampak
murung.
“Nggak. Tuan Harvey tenang saja. Untuk saat ini, kondisi bayinya masih aman.
Saya cuma mau mengingatkan kalau Nyonya punya riwayat pendarahan hebat
dan endometriumnya relatif tipis. Itu bikin dia rentan mengalami keguguran.”
Melihat Harvey yang masih diam, dokter pun melanjutkan, “Kestabilan emosi
pada ibu hamil sangat penting. Tuan Harvey harus menjaga Nyonya lebih baik
lagi dan sebisa mungkin nggak bikin Nyonya stres selama hamil. Kalau nggak,
janinnya bisa berhenti berkembang. Kalau itu terjadi, Nyonya...
Dokter Mona menatap Harvey dengan hati-hati. Rokok di tangan Harvey sudah
hancur saat ini. Suaranya terdengar berat. “Lanjutkan.”
“Nyonya mengandung bayi kembar. Jadi, kehamilannya jelas lebih sulit daripada
ibu hamil biasa. Keguguran bisa berdampak besar baginya, dalam kasus yang
parah bahkan bisa mengancam jiwa.”
“Aku mengerti. Aku percayakan masalah kesehatannya ke kalian.”
“Jangan khawatir, Tuan. Kami pasti akan menjaga Nyonya tetap aman dan
memastikannya melahirkan dengan selamat.”
“Terima kasih.”
Dokter Mona pun melenggang pergi. Sementara itu, Harvey tetap duduk di anak
tangga itu dengan tatapan menerawang.
Maksud dokter itu sebenarnya sederhana. Saat ini, Selena seperti boneka
porselen rapuh yang akan hancur berkeping—keping bila sesuatu terjadi
padanya..
Dalam beberapa bulan ke depan, Harvey harus ekstra hati-hati agar tak muncul
masalah lagi.
Pagi-pagi sekali, Chandra datang membawa kabar.
“Tuan Harvey, aku sudah menyelesaikan tugas dari Tuan.”
Chandra menyerahkan setumpuk dokumen yang berisi profil anak keluarga
Bennett.
“Hubungan ayah dan ibu Tuan Sean sangat harmonis. Mereka punya enam
anak; empat laki-laki dan dua perempuan dan yang kemarin itu adalah jenazah
dari anak yang kelima. Di bawahnya masih ada satu anak lagi. Keluarga kedua
cuma punya dua anak. Keluarga ketiga juga nggak punya banyak anak. Aku
sudah minta orang untuk menyelidiki semuanya baik-baik dan katanya nggak
ada anak yang hilang atau meninggal.”
+15 BONUS
Harvey memiljit dahinya yang terasa lelah. “Baiklah, mungkin aku saja yang mikir
terlalu jauh.”
“Juan Harvey, jangan buru—buru menyerah. Ini sudah dua puluh tahun berlalu,
jadi bisa saja ada orang vanu sengaja menghilangkan bukti. Wajar kalau kita
belum bisa dapat jawabannya dalam waktu singkat.
“Ya.” Harvey mendongak, lalu bertanya, “Gimana keadaan ayah?”
Chandra menggeleng. “Sejujurnya nggak bagus, Kejadian sebelumnya sudah
bikin Tuan Arya sangat. Terpukul, lekadnya untuk bertahan hidup nggak sebesar
dulu. Sekarang, tim medis cuma bisa mengandalkan berbagai alat dan obat—
obatan supaya dia tetap hidup. Satu-satunya harapan adalah Nyonya. Kalau
suatu saat Nyonya juga melepaskan harapan ini, mungkin Tuan Arya nggak akan
selamat.
“Kasih tahu mereka, Tuan Arya harus tetap bertahan dengan cara apa pun.”
“Ya. Untuk sementara ini, Nyonya masih belum dikasih tahu, tapi Nyonya baru
melahirkan beberapa bulan lagi, takutnya Tuan Arya nggak bisa bertahan selama
itu.”
“Dia harus tetap bertahan. Kondisi Sell sangat lemah dan rentan buat keguguran,
apalagi ini lagi trimester tiga. Kalau janinnya kenapa—kenapa, nyawanya juga
bakal terancam.”
Ponsel Harvey bergetar. Dia melirik notifikasi panggilan masuk, lalu mengangkat
dengan tak sabar. “Adal
apa?”
Visit Novelxo.org to read full content.
« . . A
Kak, di mana? Kemarin kamu pergi
nggak pamit, kamu cuekkin aku.
Kamu lagi sama wanita itu lagi, ya?
Sudah kubilang kalau dia nggak

pantas buat kamu, kamu..." The
content is on Novelxo.org! Read
the latest chapter there!
“Kalau kamu sudah puas main—-main, aku akan suruh orang buat menjemputmu.”
“Nggak mau, Kak. Aku maunya kamu yang jemput.”
Visit Novelxo.org to read full content.
« . . e
Aku sibuk. Aku ingatkan kamu sekali
lagi, mau bercerai atau nggak, dia
tetap kakak iparmu. Kalau kamu
nggak menghormatinya, beti kamu
. »
juga nggak menghormatiku.” The
content is on Novelxo.org! Read
the latest chapter there!
Visit Novelxo.org to read full content.
Setelah itu, Harvey langsung
menutup panggilan telepon tersebut
dan menoleh pada pria di
» : ] f
sebelahnya.” Jangan jawab kalau dia
cn
menanyakan keberadaan Seli.” The
content is on Novelxo.org! Read
the latest chapter there!
“Baik, Tuan Harvey,”


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.