Antara Dendam dan Penyesalan by Jus Alpukat

Chapter Bab 514



Bab 513 Pagi—pagi sekali, Selena terbangun karena mimpi buruk. Mimpi itu
masih terbayang-bayang dalam pikirannya, punggungnya basah karena
keringat. Selama ini, dia belum pernah bermimpi seburuk itu. Setelah bangun
dari tempat tidur, dia langsung bergegas pergi ke kamar mandi. Setiap dia
mandi, di dalam perutnya yang membuncit ada yang bergerak—gerak. Kedua
anak itu pasti sangat suka mandi. Buliran air hangat itu membasuh lembut perut
buncitnya. Biasanya, kulit ibu hamil akan kering dan terasa kasar. Namun,
selama hamil, kulit Selena tetap halus dan mulus. Bisa dikatakan, dia masih
sangat cantik terawat selama masa kehamilannya. Selena mengusap perutnya
dan menenangkan kedua anaknya. Keberadaan anak kembarnya itu memberi
Selena semangat baru untuk tetap hidup. Sekeluarnya dari kamar mandi,
suasana hatinya belum kunjung membaik. Kamar itu begitu sunyi. Selena pun
memutuskan untuk menghidupkan kembali ponselnya. Dia telah terputus dari
dunia luar selama beberapa bulan terakhir dan tidak tahu apa saja yang telah
terjadi selama ini. Anehnya, tidak ada informasi tentang Harvey dan Agatha yang
dapat ditemukan di internet. Seolah—olah, berita tentang mereka sengaja
disembunyikan. Selama tiga bulan terakhir, dia dan Harvey belum pernah
bertemu lagi. Mungkin saat ini lelaki itu sedang berada di samping Agatha dan
menjadi suami yang baik. Di Instagram, Olga aktif membagikan beberapa karya
sastra yang penuh dengan kesedihan di malam hari, tetapi saat siang hari, dia
sibuk bekerja. Sekarang dia terlihat baik-baik saja. Meskipun bosnya Itu sangat
kejam, dia selalu memberikan gaji yang setimpal Masih ada beberapa orang
yang dulu Selena kenal, kehidupan mereka tampak tidak banyak berubah.
Pandangan Selena terpaku pada tautan yang dibagikan oleh seseorang, yaitu
selembaran info tentang lelang barang antik. Selena sebenarnya kurang begitu
tertarik, dia hanya asal memencet tautan orang lain dan melihat apa ada barang
antik yang berkaitan dengan keluarga Bennett. Ternyata dia melihat Kalung giok
Naga Foniks yang sangat diinginkan oleh ayahnya. Benda itu adalah liontin
warisan keluarga Bennett. Beberapa waktu terakhir, Arya lumayan sering
menggerakkan jarinya saat dia mencoba mengobrol dengannya. Selena
berharap, Arya akan bangun jika dia berhasil mendapatkan liontin giok itu.
Setelah memeriksa waktu unggahnya. Selena segera meminta seseorang untuk
menghubungi panitia pameran barang antik itu. Pameran ini pada dasarnya
adalah lelang anonim. Selama dia tidak menunjukkan dirinya di depan orang lain
dan berhati-hati, dia seharusnya tidak menarik perhatian orang lain. Berita ini
sampai ke telinga Harvey yang masih belum menyerah. Selama beberapa bulan
terakhir, dia telah mengutus banyak orang untuk menyelidiki latar belakang
Selena secara sembunyi—sembunyi. Poison Bug Sudah pergi, bahkan Blake-X
yang mengancam Selena juga tiba-tiba menghilang dari Kota Arama. Selama
Selena tidak menarik perhatian orang, dia akan tetap aman. Berhati-hati adalah
kuncinya. Dia tetap membawa beberapa pengawal yang hebat untuk
memastikan tidak ada masalah dalam perjalanannya kali ini. Demi menjaga
emosi selama kehamilan, Harvey benar—-benar mendahulukan kebutuhan
Selena. Begitu dia mendengar mereka bisa keluar, Lian langsung melompat
kegirangan. “Akhirnya saya bisa keluar untuk menghirup udara segar! Saya
hampir berjamur selama beberapa bulan ini.” Selena tersenyum kecil. “Lihat
tanggalnya.” “Tanggal 30 Agustus, kenapa?” Lian menatapnya dengan bingung.
Selena mengulurkan tangannya dan menepuk dahinya. “Hari ini adalah hari
kedatangan Kak Lewis. jadi kamu bisa pergi buat jemput dia. Jangan khawatir
soal acara lelang ini, sudah ada banyak pengawal.” “Nyonya, saya sudah bilang
nggak perlu begini, masih ada hari esok... Selena menyela ucapannya, “Jangan
bicara begitu lagi. Memang benar masih ada hari esok, tapi nggak ada yang tahu
apa yang akan terjadi besok. Selagi masih muda, gunakan waktumu dengan
baik. Lakukan semua yang ingin kamu lakukan, biar kamu nggak menyesal di
kemudian hari. Lian pun akhirnya mengerti. “Baiklah.” Lian segera keluar dengan
pakaian baru. “Gimana penampilan saya?” Melihat Lian yang berputar—putar,
Selena hanya bisa membatin senang. Meskipun usianya lebih muda dari Lian,
matanya tidak bisa berbinar seperti itu lagi, yang tersisa hanyalah luka dan
kecewa. “Bagus sekali,” ucap Selena dengan tulus. “Dia pasti akan jatuh hati
sama kamu.”


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.