Antara Dendam dan Penyesalan by Jus Alpukat

Chapter 493



Bab 493
Apa yang terjadi di dalam hutan?
Jelas bahwa Lanny tidak bertindak secara spontan, pasti ada orang di luar sana yang membantunya.
Meskipun Selena merasa sangat gelisah, dia tidak berani bertindak gegabah. Saat ini, dia sedang hamil, tetap berada di tempat
itu adalah pilihan yang paling aman baginya.
Jangan–jangan, Harvey terluka?
Ketika sedang memikirkan hal itu, tiba–tiba terdengar suara tembakan yang cukup
keras. Sebuah peluru melesat tepat di samping pipinya dan menembus lemari
pakaian di belakangnya.
Selena membulatkan matanya, tubuhnya seketika membeku di tempat. Kalau
tadinya peluru itu berhasil menembus tubuhnya, tamat sudah riwayatnya.
Pada saat itu, dia melihat ada seorang pria di lereng bukit yang tidak jauh dari
tempatnya berdiri. Karena tidak menggunakan senapan penembak jitu, pria itu
menembaknya dari jarak dekat, membuat Selena bisa melihat dengan jelas siluetnya.
Orang itu memiliki perawakan yang tegap dan ramping, wajahnya tertutup topeng.
Tatapan mereka berdua bertemu.
Selena langsung menyebut namanya, “George, itu kamu, bukan?”

Pria itu tidak menjawab dan hanya melihatnya sejenak sebelum berbalik dan. menghilang di balik pepohonan.
Tidak salah lagi, orang itu adalah George yang sudah lama menghilang.
Mereka sudah cukup lama tinggal bersama–sama di pulau, jadi Selena pasti tidak
akan keliru mengenalinya.
George adalah orang yang sangat ahli, tidak mungkin tembakannya meleset. Tampaknya, peluru yang baru saja dilepaskannya
adalah sebuah peringatan!
+15 BONUS
Dengan tindakan tersebut, George sedang memberitahunya bahwa saat ini
situasinya sangat berbahaya. 1
Selena mundur beberapa langkah, membalikkan badannya, dan bergegas
meninggalkan ruangan tersebut.
Ketika melihat Chandra di belakangnya, dia langsung berjalan mendekat dan berdiri
di sampingnya.
Melihat wajah pucat dan keringat yang mengucur deras di dahi Selena, Chandra pun
segera menghentikan pekerjaannya.

“Nyonya, ada apa?”
“Ada orang
ada orang yang mau membunuhku.”
Selena menjawab pertanyaan itu sembari mengelus perut kecilnya. Jika saja orang yang datang tadi bukanlah George, mungkin
saat ini dia sudah menjadi mayat.
Untungnya, tujuan lawan kali ini adalah untuk membantu Lanny pergi, mereka sama sekali tidak menyadari bahwa Selena juga
ada di sana.
Peluru yang ditembakkan oleh George adalah cara untuk memberinya peringatan
bahwa dia sedang diawasi.
Sepertinya ada sesuatu yang mencurigakan dalam kasus Kezia. Kemungkinan besar, selain Lanny, ada orang lain yang ingin
membunuhnya sejak awal.
Setelah mendengarkan penjelasan Selena dengan serius, Chandra langsung meningkatkan keamanan di sekitar mereka. Dia
membawa Selena ke dalam sebuah ruangan yang lebih aman dan memerintahkan pengawal untuk melakukan penjagaan ketat.
“Kamu harus nyuruh orang buat mencari Lanny. Dia tahu semua kebenarannya, kita harus nemuin dia secepat mungkin.”
“Jangan khawatir, Nyonya, Tuan Harvey pasti nggak akan membiarkannya pergi
lagi.”

“Aku mau ketemu sama tim medis Lanny.”
+15 BONUS
Chandra menggelengkan kepalanya, “Nyonya, saya nggak merekomendasikannya. Kalau ada seseorang di tim medis Nona
Lanny yang ternyata mata–mata, Anda nanti bisa terlibat dalam bahaya. Sekarang, Anda juga lagi hamil, kita harus
memprioritaskan keselamatan Anda.”
“Baiklah,” kata Selena sembari mendudukkan dirinya di sofa, tetapi hatinya sama sekali tidak tenang.
Pikirannya saat ini sangat kacau. Selain Lanny, siapa lagi yang memiliki niat jahat kepadanya?
Sejak awal, dia sudah menyadari bahwa identitas George sangat mencurigakan. Mungkinkah pria itu juga termasuk salah satu
dari mereka yang ingin
membunuhnya?
Selena mengelus perut kecilnya dengan perasaan khawatir. Apakah dia bisa melahirkan bayinya dengan selamat?
Di luar, angin bertiup kencang, tak jarang terdengar suara tembakan.
Harvey tiba–tiba pergi tanpa memberikan penjelasan, meninggalkan Selena yang kebingungan tentang situasi di luar sana.
Setelah beberapa waktu berlalu, yang rasanya seperti berabad–abad lamanya, pintu akhirnya terbuka. Terlihat Harvey
memasuki ruangan dengan langkah cepat.
Selena refleks bangkit dari duduknya dan bertanya, “Apakah dia ditemukan?”
Saat ini, bukan hanya masalah tentang Kezia yang harus jadi perhatian, tetapi juga tentang keselamatan hidup Selena yang
saat ini tengah terancam.
“Dia kabur.”
“Dia dibantu sama Poison Bug, bukan?”
vey menggeleng, “Bukan, yang membantunya adalah prajurit bayaran

profesional.”


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.