Antara Dendam dan Penyesalan by Jus Alpukat

Chapter 414



Bab 414
Isaac tahu kalau Selena sudah mengetahui identitasnya. Tatapannya pada wanita itu menyiratkan rasa
bersalah.
“Kak Selena.”
“Isaac, sudah lama nggak bertemu,” Selena berinisiatif menyapanya untuk mengurangi kecanggungan di
antara mereka.
Dia menundukkan kepala sambil memainkan jari–jarinya, seperti seorang anak yang telah melakukan kesalahan. “Kamu sudah
tahu kalau aku adalah Leo.”
“Hm.”
“Maaf, aku nggak bermaksud menyembunyikannya darimu, aku...”
“Aku seharusnya bisa sadar dari dulu. Waktu aku diculik, ada seseorang yang menelepon penculiknya, dan orang itu adalah
kamu, ‘kan? Jadi, kamu bisa menemukanku dengan mudah dan mencoba membawaku pergi.”
Isaac menyadari bahwa dia telah menyembunyikan segalanya dan terlibat dengan orang–orang yang menyakiti Selena.
“Kak Selena, Semua ini kesalahanku. Kalau kamu marah atau membenciku, aku rela menerimanya dengan lapang dada.
Sungguh, aku nggak pernah berniat untuk menyakitimu.”
“Aku tahu.”

Jika Isaac ingin membunuhnya, dia tentu tidak akan hidup sampai hari ini.
Hanya saja, setelah mengalami begitu banyak hal, entah itu ditipu atau dikhianati, Selena tidak lagi ingin percaya pada siapa
pun.
Siapa yang bisa menyangka kalau adik yang sangat dia cintai, selama ini telah merencanakan sesuatu di belakangnya?
“Jangan khawatir, Paman Arya baik–baik saja di sana. Kali ini, aku yang akan mengoperasinya dan memastikan kalau dia
bangun dengan selamat.”
“Terima kasih.”
Melihat Selena yang menghindar, Isaac membuka mulutnya, hendak mengatakan sesuatu. Namun, pada akhirnya, tidak ada
sepatah kata pun yang keluar dari mulutnya.
Baginya, semua ini lebih menyakitkan daripada dibunuh. Dia lebih senang kalau Selena memukul atau mengomelinya daripada
bersikap seperti ini.
“Kak Selena, maafkan aku.”
Selena menatap mata Isaac yang penuh dengan penyesalan. Dengan wajah tenang, dia berkata, “Kalau kamu memang benar–
benar menyesal beri tahu aku tentang Lanny Irwin.”
Isaac sontak mengangkat kepalanya dan melihat ke arah Selena. Dia merasa heran, bagaimana kakaknya itu bisa mengetahui
informasi tersebut?
“Kamu nggak usah kaget, aku sudah tahu sejak lama. Kalau kamu masih menganggapku sebagai kakakmu, demi menjaga
hubungan pertemanan kita sejak kecil, kamu harusnya memberitahukannya

padaku.”
Isaac menghela napasnya. “Baiklah, aku nggak akan menyembunyikan ini darimu.”
Dia menyampaikan segala hal yang dia ketahui tentang Lanny.
“Kakak, masih ingat nggak apa yang pernah kukatakan padamu? Beberapa orang memang terlahir jahat,
seperti Lanny, pikirannya nggak sehat.”
“Pikirannya nggak sehat?”
“Yeah, dia diculik dan dijual ke desa miskin waktu masih kecil. Keluarga yang membelinya sangat kejam. Dia tidur di kandang
anjing, harus berebut makanan dengan babi, dan dia juga melakukan banyak pekerjaan berat. Makanya tubuhnya penuh
dengan bekas luka. Agar bisa melarikan diri, dia nekat membakar mereka. Tapi sayangnya, wajahnya rusak karena juga ikut
terbakar waktu itu.”
Isaac tersenyum sinis saat membicarakannya. “Dia orang yang sangat kejam, bahkan dia bisa melukai dirinya sendiri. Setelah
wajahnya hancur, dia nggak berani kembali ke rumah keluarga Irwin, dan bergabung ke Poison Bug. Selama bertahun–tahun,
dia terus berusaha untuk melakukan transplantasi kulit agar bisa segera bertemu dengan Harvey. Tapi, ketika dia sudah siap
untuk kembali kerumah keluarga Irwin, dia mengetahui kalau Harvey sudah memilikimu di sisinya. Dia nggak bisa menerima hal
itu.”
“Menurut logikanya, saat dia menderita di luar sana, kakaknya malah memanjakan dan memperlakukanmu dengan baik. Dia
merasa kamu sudah merebut cinta yang seharusnya menjadi miliknya. Sebenarnya, semua itu tanda kalau dia memiliki
gangguan mental. Dia ingin menghancurkan semua hal yang indah, termasuk cinta murni dari–mu.”
“Dia merencanakan setiap langkah dengan cermat, sampai akhirnya mendorongmu ke ambang kehancuran. Dia ingin
mendapatkan kepuasan emosional dari menyiksamu, makanya dia semakin intens merencanakan tindakan yang bisa
menyakitimu berulang kali.”
Selena mengepalkan jari–jarinya dengan erat, “Dia nggak segan–segan melukai banyak nyawa yang
nggak berdosa cuma untuk menyakitiku?”

“Dia selalu diperlakukan dengan kasar oleh ibunya sejak kecil, jadi kondisi kejiwaannya nggak normal. Ditambah lagi, dia hidup
di dalam lingkungan seperti itu. Mana mungkin dia bisa peduli dengan nyawa
+15 BONUS
orang lain?”
Terakhir, Isaac merangkum semuanya dalam satu kalimat, “Intinya, Kak Selena, dia itu wanita yang bermasalah dan bersikap
seenaknya. Kamu harus hati–hati kalau bertemu dengannya.”
COIN BUNDLE: get more free bonus
GET IT


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.