Antara Dendam dan Penyesalan by Jus Alpukat

Chapter 405



Bab 405
Harvey jelas merasakan dinginnya di tubuhnya. Dulu, dia bisa dengan mudah memaksa wanita itu pergi
bersamanya.
Namun, setelah begitu banyak peristiwa yang terjadi, Jangankan mengajaknya bicara, Selena bahkan menatapnya dengan acuh
tak acuh. Jauh di lubuk hatinya yang paling dalam, Harvey berharap bisa memperbaiki situasi di antara mereka.
“Seli, aku tahu belakangan ini banyak hal yang membuatmu merasa sedih. Tenang saja, aku akan segera menyelamatkan
ayahmu. Dia pasti akan baik–baik saja.”
Selena yang berdiri membelakanginya, sama sekali tidak bergeming. Kemudian, dia menyahutinya dengan ketus. “Apa
menemukan informasinya saja sudah cukup? Kalau kita nggak menemukan dalang di balik semua ini, dia bisa saja dibunuh
orang lain lagi. Waktu Itu kamu berjanji untuk memberiku penjelasan, kapan kamu bakal menepatinya?”
Di masa lalu, Harvey masih bisa memberitahunya dengan gamblang. Namun, saat ini, dia sama sekali tidak yakin untuk
melakukannya.
Bagaimana bisa dia memberi tahu Selena bahwa orang yang menyakiti keluarganya adalah adiknya
sendiri?
Menghukum keluarganya sendiri demi keadilan?
Wanita itu adalah seseorang yang memiliki hubungan darah dengannya. Sejak masih kecil, dia sangat menyayanginya dan takut
kehilangannya. Setelah terpisah begitu lama, akhirnya mereka bertemu kembali, dia berhasil menemukan adik perempuan yang
sangat disanyanginya itu dengan susah payah.

Dia berencana memberikan penjelasan kepada Selena, setidaknya setelah dia memahami seluruh kronologi peristiwa itu.
Dia membasahi bibirnya yang kering dan menjawab dengan lirih, “Seli, masalah ini nggak sesederhana yang kamu bayangkan.
Karena sudah berjanji padamu, aku akan menyelidikinya dengan hati–hati. Jangan terlalu khawatir, ayo ikut aku pulang dan
istirahatlah dengan baik.”
Selena mengulas senyuman sinis, “Aku cuma mau di rumah sakit bersama ibuku, nggak akan kemana-
mana.”
Melihat sikap tegasnya, Harvey tidak punya pilihan lain. Dia masih memiliki banyak hal yang harus dilakukan dan tidak mungkin
bisa terus bersamanya.
Harvey menghela napas dengan frustrasi. Saat ini, kondisi keduanya tidak memungkinkan untuk melanjutkan pembicaraan ini.
“Kalau kamu masih ingin tetap di rumah sakit, ya, silakan. Aku akan meminta Alex untuk tetap di sini.
Jadi, kalau ada situasi darurat, dia bisa membantumu.”
Harvey mengatakan hal itu seolah–olah untuk melindungi Selena, padahal sebenarnya ini hanyalah taktik untuk mengawasi
wanita itu.
Selena juga sudah malas untuk membongkar kebohongan tersebut. “Terserah.”

Harvey yang merasa bahwa Selena tak ingin melanjutkan pembicaraan ini, akhirnya mencari alasan untuk pergi.
“Baiklah, kebetulan ada sesuatu yang harus kukerjakan, nanti aku akan datang lagi untuk menemuimu. Kalau ada yang ingin
kamu makan, langsung beri tahu Alex saja, jangan terlalu memaksakan diri.”
Setelah sekian lama, akhirnya harley berbicara dengan lembut seperti inl. Sayangnya, kelembutannya itu hanya akan membuat
Selena makin membencinya.
Tentu saja, sekarang bukanlah saat yang tepat untuk memicu pertengkaran.
Setelah semua hal yang terjadi, hanya dia satu–satunya yang tersisa di keluarga Bennett. Jika dia membuat Harvey marah,
mungkin saja pria itu akan mengurung dirinya.
Ada banyak hal yang masih harus di selesaikan, jadi dia harus memanfaatkan rasa bersalah Harvey kepadanya agar memiliki
kebebasan untuk bergerak.
Harvey samar–samar bisa merasakan bahwa Selena sedang merasa sedih, mungkin karena terlalu banyak hal yang terjadi
belakangan ini, sehingga wajar saja jika suasana hatinya tidak bagus.
Ditambah lagi, Harvey juga sangat sibuk dan sulit melepaskan tugasnya.
Dengan langkah cepat, Harvey memasuki mobil. Kemudian, dia bersandar di kursi penumpang dengan wajah kelelahan.
Melihat hal itu, Chandra tak bisa menahan diri untuk bertanya, “Bagaimana keadaan Nyonya di sana?”
“Suasana hatinya benar–benar buruk, Bibi Maisha sudah nggak punya banyak waktu lagi.”

Harvey menjawab pertanyaan itu sembari mengelus dahinya frustrasi. “Awasi Sean terus, pastikan dia nggak berhubungan
dengan Seli lagi.”
Meskipun dia dan Selena sudah bercerai, tetapi tipu daya orang yang jahat masih sangat sulit untuk
dihindari.
“Jangan khawatir, Tuan Harvey, aku sudah menyelidikinya. Sean berencana pulang ke negaranya besok, jadi seharusnya dia
nggak akan berhubungan lagi dengan Nyonya. Mungkin dia cuma merasa berterima kasih kepada Nyonya karena telah
menyelamatkannya.”
“Jangan lupa, dia juga masih belum menikah sampai sekarang.” Harvey mengatakannya dengan penuh waspada, lingkaran
hitam di bawah matanya tampak begitu mengenaskan.
Chandra memutar kemudi dan melihat wajah Harvey melalui kaca spion. Tanpa bisa menahan diri, dia berkata dengan tak
sabaran, “Apakah Anda benar–benar nggak berencana memberi tahu Nyonya


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.